Testimoni Muhammad Nazaruddin


Tulisan ini saya buat untuk menanggapi testimani Bapak Nazzaruddin (tersangka kasus suap MK) yang ditulisnya melalui blog yang mungkin baru dibuatnya, ini alamatnya http://nazaruddin78.blogspot.com/, kenapa saya sebut baru dibuat, karena hanya ada satu tulisan saja di dalamnya. Begini isinya :

Bertepuk Tanganlah Partai Lain (Testimoni 1)

Saya Muhammad Nazaruddin, Anggota DPR RI Komisi VII, Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, saat ini masih menjabat Benhadara Fraksi Partai Demokrat. Saya bukanlah penulis, namun pembusukan karakter terhadap diri saya belakangan yang tak berkira membuat saya memanfaatkan media sosial menuliskan testimoni.

Dalam testimoni pertama ini, ingin saya tegaskan bahwa apa yang menimpa Partai Demokrat hari ini, telah membuat partai lain bersorak. Merekalah sesungguhnya diuntungkan.

Teriakan pertama meraka bisa jadi: rasain Partai Demokrat.

Dalam gurauan sesama anggota DPR RI, saya pernah mendengar selentingan, jika ingin menghancurkan partai, maka bidiklah Bendahara Umumnya.

Maka tak berlebihan setelah saya mengalami tudingan bertubi-tubi, menjadi terang benderang bahwa segalanya ini memang menjadi sebuah skenario yang sudah direncanakan.

Skenario pertama: memojokkan diri saya  dituding memperkosa SPG. Perihal ini secara hukum tidak terbukti. Bagaiman saya memperkosa bila kamar yang saya tempati ketika Munas Partai Demokrat, juga diisi oleh staf saya, dan  ruang rapatnya menjadi bagian pertemuan informal meeting-meeting Munas. Indikasi mengirim SPG ke kamar saya menawarkan jasa, sudah menjadi sebuah skenario karangan cerita, pada  2010 lalu.

Lepas dari tudingan memperkosa, ada momentum menghajar saya  bermasalah di bisnis batubara. Sementara keterlibatan saya hanya memediasi seseorang yang butuh modal kerja ke sosok pemilik modal yang ingin mengusahakan uangnya bergulir dalam jangka pendek. Begitu pihak yang ditolong tak mampu mengembalikan uang, nama saya dibawa-bawa. Bukankah sosok yang bermsalah tidak  perfom yang harus diusut?  Jsuteru akses dan kepercayaan saya menjadi rusak di mata relasi.

Berikut kasus Sesmenpora, sebagaimana sudah saya sampaikan, hukum bisa membuktikan apakah benar saya menjadi bagian: bukankah Kementrian Negara  Olahraga itu bisa diusut oleh KPK siapa dalang dan pelaku penyogokan, biarlah ranah hukum yang membuktikan.

Sedangkan isu pengembalian uang oleh  Sekjen MK, perihal ini isapan jempol belaka. Sebagaimana  hari ini pukul 17 saya sampaikan kepada pemirsa Metro TV, bahkan saya dikonfrontir dengan Sekjen MK, saya sampaikan apakah masuk akal pengembalian uang ke Satpam, lalu uang dihitung dan Satpam diam saja. Padahal di tanggal dan jam yangd imaksud saya ada di dalam rumah. Logikanya Stapam manapun pasti memberi tahu majikan ada uang besar diantar.

Bagi saya Mahfud MD dan Sekjen MK, telah melakukan pembohongan publik. Mereka membuat skenario  perusakan nama baik saya. Karenanya saya katakan saya akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Dan berikutnya hal yang tak masuk akal, pencekalan terhadap diri saya, yang masih anggota DPR-RI aktif dengan begitu cepat, tanpa proses hukum, tak pelak lagi sebagai puncak benang merah bagian skenario penghancuran kredibilitas saya.

Maka dengan singkat saya katakan bahwa  semua isapan jempol ini sudah menjadi bagian perusakan dan penghancuran Partai Demokrat melalui cara menembak secara amat kasar  dan keji diri saya.

Oleh sebab itu  dalam waktu dekat saya akan membuka diri; termasuk melakukan live chatting dengan semua komunitas online, media alternatif di Indonesia, untuk menyampaikan apa yang sesungguhnya terjadi dari sudut pandang saya.

Akhir kata, goresan tulisan ini bukanlah sebuah pembelaan. tetapi sebagai sebuah catatan, yang layak dan wajar saya tuliskan. Khususnya kepada media yang bekerja profesional, saya hanya bisa menghimbau verifikasilah semua ini, agar publik tidak  dibodohi, agar publik juga paham apa yang disebut sebuah fakta kebenaran.

(bersambung ke testimoni berikutnya)

Berdasarkan testimoninya, Bapak Nazzaruddin tidak mengakui semua tuduhan yang dilimpahkan kepadanya, tapi malah Bapak Nazzaruddin menuduh ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan reputasinya khususnya dan reputasi Partai Demokrat, kata beliau ada yang pernah bilang untuk menjatuhkan suatu partai cukup bidik bendaharanya.

Sebagai penulis saya cuma bisa berharap agar kasus ini diselesaikan dengan baik dan benar, siapa yang salah harap untuk diadili sesuai hukum yang berlaku, dan yang benar jangan sampai disalahkan. Saran saya selanjutnya yaitu agar Bapak Nazzaruddin pulag ke Indonesia, jika memang tuduhan yang ditujukan pada beliau salah, mari buktikan. Jangan takut Pak, jika Bapak benar, rakyat Indonesia pasti mendukung Bapak. Jika Bapak masih menghindar, maka akan lebih banyak lagi kecaman dan gunjingan yang akan datang dan akan bertambah besar.

Salut juga nih buat para pejabat, sudah pada mulai nulis melalui blog, tapi salahnya pada saat terjepit seperti ini sih. Buat saja semua pejabat terjepit, biar pada ngeblog semuanya.hehehehe

O iya, mari kita tunggu testimoni Bapak Nazzaruddin selanjutnya.

ada Comment dari gayus juga loh, tapi belum bisa dipastikan apakah itu benar blognya si gayus atau tidak, nih blognya http://gayustambunan.blogspot.com/ dan ini commentnya “Wah…, bakalan senasib kita din….,
dah pulang aja, ntar kita maen petak umpet bareng di penjara. dari temanmu Gayus Tambunan”. lucu juga tuh mas Gayusnya…

5 thoughts on “Testimoni Muhammad Nazaruddin

  1. pak nazar lbh gentle anda plg ke ind n buka seterang benderangnya apa yg sebenarnya terjadi biar rakyat tahu siapa sala

  2. pak anas yth anda jgn kayak pak tarno yg pakai mantra mau plng apa tdk pak nazar prok prok hehehehe tukang sulap kali

  3. bagi para jawara hukum/lawyer jgn mau jadi pengacaranya org yg diduga makan uang negara,didunia anda bisa haha dineraka?

Leave a reply to bambang tb Cancel reply